Meminum air murni dari pancaran sinar matahari dan air laut
Ditulis oleh Awan Ukaya pada 19-09-2012
Dengan menggunakan memberan
semi-yang dapat menyerap modern guna mengubah air laut menjadi air tawar
sangat populer sebagai suatu solusi pada kekurangan sumber air secara
global. Dua teknik umum adalah osmosis terbalik, dimana air laut
didorong melalui suatu saringan seperti memberan untuk menyaring keluar
garamnya – dan elektrodialisis, yang menggunakan aliran listrik untuk
mendorong keluar ion-ion garam melalui suatu memberan.
Namun
pada kedua kasus tersebut, bahan organis dan garam mengakumulasi
beberapa memberan dan menyumbat sistemnya. Sekarang ini, suatu teknik
alternatif telah dikembangkan, dimana dapat mengatasi permasalahan ini
namun masih enrginya sangat efisien.
‘Kita
mengunakan suatu fenomena yang disebut dengan konsentrasi polarisasi
ion untuk “mendorong” garam keluar dari kandungan air laut,’ kata
Jongyoon Han, yang memimpin penelitian pada Massachusetts Institute of
Technology. ‘Ketika suatu voltase diterapkan sepanjang memberan kecil
yang terbuat dari bahan ion selektif seperti Nafion, sesuatu yang tidak
biasa akan terjadi. Pada salah satu sisi memberan, partikel-partikel
yang bermuatan dikeluarkan – dan pada satu sisi yang lainnya, mereka
dikumpulkan.’
Tim Han mengembangkan
suatu alat berukuran microchip yang menyalurkan suatu arus air menuju
bawah pada garpu dan membelah kedalam dua saluran. Pintu masuk pada
salah satu salurannya dilapisi dengan memberan Nafion bermuatan, yang
melindungi air yang mengalir kebawah dan mendorong garam kebawah pada
saluran yang berbeda. Secara susah payah, pelindung ini juga
mengeluarkan partikel bermuatan lainnya, keduanya bermuatan positif dan
negatif, yang meliputi kebanyakan bahan organis dan mikroorganisme,
seperti bakteri, virus dan zat pencemar lainnya.
Namun
untuk memfungsikan secara efektif, proses ini memerlukan saluran air
yang kecil dan hal tersebut hanya dapat menghasilkan sejumlah kecil air
pada diri mereka sendiri. ‘Arah kami di masa mendatang nantinya serupa
dengan bagaimana industri semikonduktor membuat microchip ini,’ jelas
Han. ‘Kita mengharapkan beratus-ratus saluran air pada chip tunggal –
tujuannya adalah membaut system ini yang dapat menghasilkan sekitar
satu liter air murni setiap sepuluh menit.’
Meskipun
begitu Han mengakui hal ini secara relative sangatlah tidak
memngkinkan, hal ini mungkin saja untuk menjalankan alat ini secara
terus-menerus bagi penggunaan tenaga sinar matahari dengan waktu yang
lama, yang akan sangat berharga sekali pada berbagai area kritis yang
kekurangan air.
Adel Sharif, seorang
ahli pada penanganan air dan desalinasi pada University of Surrey,
Inggris, tertarik dengan proses baru ini, namun berpikir bahwa pekerjaan
yang lebih masih diperlukan. ‘Ada beberapa permasalahan yang harus
diselesaikan,’ kata dia pada Chemistry World.
‘Elektroda emasa dan titanium akhir-akhir ini digunakan, jadi penemuan
yang sangat murah atau bahan alternatif diperlukan untuk menskalakan
teknologi ini kedalam suatu alat. Serta, beberapa partikl yang tidak
bermuatan mungkin saja menyebabkan kekacauan pada memberan – jadi suatu
sistem para-perlakuan mungkin saja diperlukan terlebih dulu.’
Lewis Brindley
Sumber :
S J Kim et al, Nature Nanotechnology, DOI: 10.1038/NNANO.2010.34






0 komentar:
Posting Komentar